Data tahun 2024 tercatat 61 kasus kekerasan perempuan di Kabupaten Blitar, 14 diantaranya merupakan kasus kekerasan dalam rumah tangga.
Kepala UPT Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Blitar — Dwi Andi Prakasa mengatakan, dari 14 kasus KDRT ini, rata rata dipicu faktor ekonomi.
Sebagian suami terjerat kasus judi online sehingga memicu pertengkaran hingga terjadi kekerasan dalam rumah tangga yang dialami oleh istri.
Andi menjelaskan, sebagian kasus KDRT dilaporkan ke kepolisian meski berujung damai.
Sebagian memilih rujuk namun juga ada yang melanjutkan ke perceraian.
Andi memastikan UPT PPA juga memberikan pendampingan psikolog untuk perempuan korban kekerasan termasuk kekerasan dalam rumah tangga.
Pihaknya juga menyediakan rumah aman jika ada korban yang dinilai membutuhkan.
Andi menambahkan tahun ini kasus kekerasan perempuan mencapai 61 kasus, paling banyak kasus traficking mencapai 30 kasus yang merupakan kasus penipuan TKI ilegal di Wlingi, disusul kasus KDRT 14 kasus, pelecehan seksual 7 kasus, pencabulan 2 kasus dan kekerasan 8 kasus.
Andi membenarkan jika kasus kekerasan perempuan tahun 2024 tergolong meningkat dibanding tahun 2023 yang hanya ada 26 kasus.
Reporter : April
#radioblitar #radiomayangkara
