Pemkot Blitar mengalokasikan anggaran 150 juta untuk pemasangan relief perjuangan peta di Museum Peta.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata atau Disbudpar Kota Blitar – Edy Wasono mengatakan, pemasangan relief ini merupakan tahap awal dengan total anggaran yang digelontorkan sekitar 150 juta. Selanjutnya akan diajukan lagi untuk melengkapi relief perjuangan supriadi sampai kemerdekaan.
Sehingga pihaknya berharap dengan pemasangan relief ini dapat meningkatkan daya tarik wisata Kota Blitar terutama di Museum Peta. Relief ini memiliki ukuran 21 meter.
Dalam relief ini menggambarkan sejarah perjuangan Peta di Blitar secara detail. Proses pembuatannya memakan waktu sekitar satu bulan dan dikerjakan seniman lokal Kota Blitar.
Sedangkan untuk pemasangan relief ini menjadi tahap awal dari pengembangan Museum Supriadi yang nantinya akan dilengkapi dengan berbagai diorama sejarah perjuangan Supriadi dan lainnya.
Sementara itu seniman sekaligus pembuat relief Bondan Widodo mengatakan, relief ini menceritakan sejarah perjuangan tentara PETA dimulai dari Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati, Subang Jawa Barat pada tahun 1942.
Dalam relief sejarah perjuangan Tentara PETA juga terdapat sosok Proklamator RI sekaligus Presiden pertama RI Ir Sukarno atau Bung Karno. Setelah Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang dalam urutan cerita di relief menggambarkan kampanye 3A oleh Jepang yaitu Jepang cahaya Asia, Jepang Pemimpin Asia dan Jepang Pelindung Asia.
Reporter : Dinda
#radioblitar #radiomayangkara