Langlangkotaradiomayangkara.► Pemkab Tulungagung masih mencari solusi untuk memindahkan PKL yang berjualan di pusat kota.
Pj Bupati Tulungagung Heru Suseno mengatakan, penghentian sementara kegiatan Car Free Day di alun-alun dijadikan bahan evaluasi bagi pemkab untuk menata para pedagang kaki lima yang berjualan di sana. Begitu juga PKL yang berada di depan SMPN 1 dan swalayan swasta di jalan ahmad yani timur.
Kepada Amir reporter Mayangkara Group di Tulungagung, Heru mengakui saat ini pemkab belum memiliki lahan yang strategis untuk merelokasi PKL agar tidak berjualan lagi di tepi jalan. Namun dia sudah memproyeksikan beberapa titik yang berpotensi dijadikan tempat relokasi, salah satunya area di belakang Pondok Panggung.
Heru menekankan relokasi PKL harus mengutamakan lokasi yang strategis, agar para pedagang bisa tetap mendapat keuntungan. Heru berharap solusi yang didapat nanti bisa diterima oleh semua pihak.
Sementara itu, Abdul Aziz salah satu pelaku usaha yang rutin berjualan saat CFD mengakui situasi alun-alun begitu padat saat Minggu pagi. Namun pihaknya meminta kebijaksanaan dari pemerintah untuk tetap membolehkan pedagang berjualan. Dia tidak masalah bila pedagang harus ditata dengan rapi agar tidak mengganggu masyarakat yang datang ke alun-alun.
Aziz juga mengkritisi pedagang yang membawa kendaraannya masuk di area CFD. Seharusnya mereka memarkir kendaraan di tempat yang disediakan petugas, sama seperti pengunjung.
Sebelumnya, Dishub Tulungagung menghentikan kegiatan CFD yang digelar tiap Minggu pagi, dengan alasan sedang dilakukan evaluasi. Dishub melihat kondisi alun-alun semakin padat dengan pedagang yang berjualan di sana tiap CFD.
Reporter : Amir
#radioblitar #radiomayangkara
