Radio Mayangkara

Kritis & Solutif

Tag: #InfoBlitar

  • DKPP Kota Blitar Ambil Sampel Air Kolam Ikan, Mayoritas Punya Kadar pH Tinggi Akibat Jarang Dikuras

    DKPP Kota Blitar mengambil sejumlah sampel air di kolam ikan puluhan Pokdakan, hasilnya mayoritas kadar atau pH air tinggi karena kolam jarang dikuras.

    Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar – Dewi Masitoh mengatakan, memasuki musim hujan DKPP Kota Blitar melakukan pengecekan kadar (pH) air dan suhu kolam ikan di tempat 38 kelompok pembudidaya ikan atau Pokdakan di 12 kelurahan yang ada di kota Blitar.

    Pengecekan ini ditargetkan selesai pertengahan Oktober mendatang.

    Dewi menjelaskan, hasil sementara beberapa sampel air kolam ikan, mayoritas menunjukkan bahwa kadar atau pH air terlalu tinggi.

    Penyebab kadar air tinggi dikarenakan air kolam yang jarang dikuras sehingga menyebabkan adanya penumpukan endapan kotoran yang mengakibatkan kadar air tinggi. Sehingga hal itu berpotensi munculnya berbagai jamur dan penyakit yang kemudian bisa menyerang ikan.

    Dewi menyebut, alasan sejumlah Pokdakan tidak menguras air karena beberapa waktu lalu sempat dilanda musim kemarau panjang sehingga sejumlah Pokdakan melakukan penghematan air.

    Dewi menambahkan, dalam kegiatan ini DKPP juga memberikan probiotik dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan agar tidak cepat mati.

    Reporter : Dinda
    #radioblitar #radiomayangkara

  • Dampak Kemarau Panjang, Kekeringan di Kabupaten Blitar Meluas ke 9 Desa di 5 Kecamatan

    Dampak kemarau panjang kekeringan di Kabupaten Blitar terus meluas saat ini sudah ada  9 desa di 5 Kecamatan  yang terdampak dan memerlukan air bersih

    Data update hingga 26 agustus kemarin sudah ada sembilan desa di lima kecamatan di wilayah Kabupaten Blitar yang mengalami krisis air bersih karena dampak kemarau ini.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar Ivong Berttryanto mengatakan, saat ini ada 983 kepala keluarga (KK) dari sembilan desa yang terdampak kekeringan ini.

    Sembilan desa yang mengalami kekeringan meliputi Desa Dawuhan di Kecamatan Kademangan, Desa Ngeni, dan Desa Wonotirto di Kecamatan Wonotirto, Desa Kaligambir, Desa Kalitengah, dan Desa Sumberagung di Kecamatan Panggungrejo. Desa Sumberkembar, dan Desa Salamrejo di Kecamatan Binangun, serta Desa Tugurejo di Kecamatan Wates.

    Ivong mengakui setiap hari pihaknya melakukan distribusi air bersih sekitar 12 ribu liter dengan sistem yang bergantian karena anggaran yang terbatas. Kekeringan di kabupaten Blitar mulai dirasakan sejak bulan juli lalu awalnya hanya ada 2 desa yang terdampak. Total sudah ada 228 ribu liter air yang didistribusikan.

    Diberiyakan sebelumnya hasil pemetaan BPBD ada enam kecamatan di Kabupaten Blitar yang masuk daerah rawan kekeringan meliputi Wates, Binangun, Panggungrejo ,Wonotirto, Kademangan dan Bakung.

    Reporter : INFO 1

    #radioblitar #radiomayangkara

  • Ratusan Keluarga di 8 Desa Kabupaten Blitar Terdampak Kekeringan yang Meluas

    Kekeringan di Kabupaten Blitar meluas total ada ratusan keluarga tersebar di 8 desa yang terdampak.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar Ivong Berrtryanto saat dikonfirmasi membenarkan jika bencana kekeringan yang sebelumnya hanya terjadi di dua desa saat ini meluas hingga 8 desa. Ivong menyebut 8 desa yang terdampak kekeringan dan membutuhkan distribusi air bersih ini meliputi Desa Tugurejo Wates, Desa Sumberkembar Sinangun, Desa Kaligambir, Desa Kalitengah dan Sumberagung Panggungrejo, Desa Ngeni dan Wonotirto, serta Desa Dawuhan Kademangan. Dari 8 desa yang terdampak diketahui ada sekitar 500 an KK atau keluarga yang terdampak. 8 Desa yang terdampak kekeringan ini secara bergantian mendapatkan droping air bersih karena debit air  yang semakin berkurang sehingga masyarakat membutuhkan bantuan air bersih. Ivong menyebut dalam satu hari rata rata BPBD mengirim 2 rit atau sekitar 12 ribu liter air bersih untuk dua desa. Bantuan air bersih ini akan digunakan masyarakat untuk keperluan masak dan lainnya karena selain debit yang berkurang air menjadi keruh sehingga tidak bisa digunakan untuk makan dan minum/

    Diberitakan sebelumnya  ada beberapa wilayah Blitar Selatan seperti Wates, Binangun, Panggungrejo, Wonotirto dan Kademangan menjadi wilayah yang rawan kekeringan sehingga hampir setiap musim kemarau membutuhkan bantuan air bersih saat debit air terus berkurang.

    Reporter : April

    #radioblitar #radiomayangkara

  • Diduga korsleting listrik dua rumah di kecamatan Sukorejo kota Blitar terbakar Minggu siang. Kerugian mencapai 170 juta rupiah

    Langlangkotaradiomayangkara.► Diduga korsleting listrik dua rumah di kecamatan Sukorejo kota Blitar terbakar Minggu siang. Kerugian mencapai 170 juta rupiah.

    Kapolsek Sukorejo Kompol Imam Subechi mengatakan dua rumah di Kelurahan Turi Kecamatan Sukorejo Kota Blitar terbakar sekitar pukul 11.30 WIB.Kedua rumah itu milik Suti Rahayu nenek 69 tahun dan Sukardi kakek 64 tahun. Dari keterangan saksi kebakaran diduga terjadi karena korsleting listrik yang berasal dari rumah Suti Rahayu, kemudian merembet ke rumah Sukardi. Subechi menyebut penyebab api cepat membesar karena teras rumah Suti Rahayu digunakan berjualan Elpiji. Saat kejadian, kedua korban tidak sedang berada di rumahnya. Atas kejadian itu kerugian materiil diperkirakan mencapai 170 juta rupiah masing-masing Suti Rayahu 100 juta rupiah dan Sukardi 70 juta rupiah.

    Subechi menambahkan petugas damkar Kota Blitar menerjunkan dua unit armada dibantu warga sekitar untuk proses pemadaman.

    Reporter : Nindy

    #radioblitar #radiomayangkara #Kebakaran #KorsletingListrik #RumahTerbakar #Blitar #KecamatanSukorejo #BeritaBlitar #KejadianKebakaran #KebakaranRumah #InfoBlitar #KerugianKebakaran #BlitarTerkini #PeristiwaBlitar #BeritaTerkini #KebakaranRumahBlitar

  • POLISI MEMERIKSA REKAMAN CCTV VANDALISME “TOLAK AREMA FC” DI SEKITAR STADION SOEPRIADI KOTA BLITAR

    Langlangkotaradiomayangkara.► Polisi memeriksa rekaman CCTV terkait vandalisme tulisan tolak Arema FC di sekitar stadion Soepriadi kota Blitar.

    Kasi Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar mengatakan saat ini pihaknya sedang menyelidiki kasus vandalisme tolak Arema FC di Stadion Soepriadi. Polisi juga memeriksa rekaman CCTV yang berada di sekitar stadion untuk mengetahui ciri-ciri pelaku vandalisme. Menurut Samsul sejumlah saksi yang berada di sekitar stadion juga akan dimintai keterangan terkait kejadian ini. Samsul menduga pelaku vandalisme berjumlah lebih dari satu orang. Dia menegaskan ada ancaman pidana yang dapat menjerat pelaku vandalisme ini.

    Sebelumnya vandalisme bertuliskan “Tolak Arema FC”  tersebar di empat titik di Stadion Soepriadi Kota Blitar jelang laga perdana Arema FC melawan Dewa United pada 12 Agustus lusa, warga sekitar menduga munculnya tulisan itu  karena efek trauma masyarakat akibat kericuhan yang pernah terjadi pada tahun 2020 lalu.

    Reporter : Nindy

    #radioblitar #radiomayangkara #BeritaBlitar #Vandalisme #CCTV #AremaFC #Stadion Soeprijadi #PolisiBlitar #KotaBlitar #KeamananStadion #TindakPelanggaran #InfoBlitar